Tahukah kamu bahwa banyak pemilik brand skincare di Indonesia adalah perempuan, lho!
Beberapa diantaranya yaitu Irene Ursula dari Somethinc, Valencia Nathania dari Harlette dan Pore Hero, Michella Ham dari Skin Game, dan Keishia Lovelyta dari Haple dan Skinsena. Keempatnya memiliki harapan yang sama supaya brand lokal bisa maju dan menghasilkan produk yang berkualitas sampai mendunia.
1. Irene Ursula dari Somethinc
Irene mulai mengawali kiprahnya di bisnis kecantikan dengan mendirikan beauty e-commerce pada tahun 2014 yang bernama BeautyHaul. Barulah pada tahun 2019, Irene Ursula mendirikan Somethinc saat dirinya masih berusia 31 tahun.
Tak disangka, berbekal hobi di dunia kecantikan, perempuan kelahiran 1988 ini berhasil menciptakan sebuah platform e-commerce di bidang tersebut. Dari platform inilah, Irene kemudian bisa melihat antusiasme konsumen di Indonesia terhadap produk skincare hingga banyak mencuri perhatian masyarakat Indonesia, terutama kaum hawa.
Brand skincare milik Irene Ursula ini juga berhasil meraih penghargaan sebagai Local Brand of The Year oleh Female Daily Awards pada 2021 lalu. Selain itu, Somethinc juga berhasil menggaet aktris Korea Selatan Han So Hee yang tengah naik daun sebagai Brand Ambassador-nya tahun ini.
2. Valencia Nathania dari Harlette Beauty dan Pore Hero
Perjalanan Valencia Nathania membuat Harlette Beauty berawal dari masalah jerawat yang dialaminya. Dikutip dari Female Daily, ia sudah tertarik dengan skincare sejak melakukan exchange di Korea.
Akhirnya Valencia belajar tentang formulasi skincare, melakukan uji coba, dan berhasil merilis produk Harlette Beauty yang pertama yaitu Oatmilk Sleeping Mask. Saat ini brand tersebut sudah memiliki beberapa produk yang fokus untuk menjaga hidrasi kulit.
Tidak hanya satu, Valencia juga membuat brand lain bernama Pore Hero yang memberikan pesan unik melalui produknya. Apabila skincare lain ingin menyamarkan pori-pori, Pore Hero membawa angin segar dengan kampanye #ShowYourPores.
3. Keishia Lovelyta dari Haple dan Skinsena
Sebelum menjadi brand skincare, Haple adalah brand yang menjual baju lho, Beauties. Dilansir dari detikFinance, awalnya Keishia bercita-cita menjadi desainer. Namun karena butuh biaya dan modal yang besar, dirinya berpindah haluan ke skincare.
Selain itu, Keishia juga pernah menderita sakit parah yang membuat kulitnya menjadi berjerawat. Hal ini membuatnya banyak mencoba berbagai produk skincare dari dalam dan luar negeri tapi tidak memberikan efek yang memuaskan.
Akhirnya Keishia mencoba produk face oil dari luar negeri dan berhasil mengurangi masalah kulit yang dialami, inilah awal mula berdirinya Haple.
Tidak hanya Haple, Keishia juga mendirikan Skinsena. Skinsena merupakan solusi dari banyaknya skincare abal-abal yang tidak jelas kandungannya.
Dikutip dari Female Daily, kelima produk pertamanya diciptakan untuk menjaga kulit selalu sehat dan membantu kulit tampak lebih cerah, tapi tetap aman dan punya harga yang ramah di kantong.
4. Michella Ham dari Skin Game
Sejak awal membuat Skin Game hingga sekarang, Michella dan timnya selalu memposisikan diri sebagai konsumen. Dikutip dari Female Daily, Michella sendiri kesulitan menemukan spot treatment atau obat totol jerawat yang tidak memberikan efek samping, seperti kulit yang mengelupas dan bekas kehitaman.
Setelah melakukan berbagai research, jadilah Skin Game dengan produk pertamanya. Pada Female Daily Awards 2020 lalu, salah satu produk Skin Game yaitu Acne Warrior mendapatkan penghargaan sebagai Best Acne Treatment.
Awalnya Michella bekerja sendiri untuk mengemas pesanan, membalas pesan konsumen, dan mengurus media sosial. Saat ini Michella sudah memiliki pegawai dan dirinya sering menjadi narasumber dalam webinar tentang bisnis dan dunia kecantikan.
Nah itu guys, 4 perempuan muda pemiliki brand skincare lokal yang sukses mencuri perhatian masyarakat untuk tetap menggunakan skincare lokal sebagai pilihan dari perawatan kulit. Yukk mulai sekarang dukung brand skincare lokal agar bisa mendunia!
sumber. Beautynesia dan IDXChannel