Bye-Bye Chicken Skin!

Kulit yang kasar, kering, dan berbintik-bintik kecil, sering kali disebut sebagai “chicken skin” atau keratosis pilaris, adalah masalah umum yang banyak orang hadapi. Meskipun tidak berbahaya secara medis, kondisi ini dapat menjadi sumber ketidaknyamanan dan kekurangan rasa percaya diri bagi banyak individu. Namun, ada beberapa solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa chicken skin disebabkan oleh penumpukan protein keratin di folikel rambut, yang menyebabkan kulit terasa kasar dan berbintik-bintik. Salah satu langkah penting untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan eksfoliasi secara teratur. Menggunakan scrub atau krim eksfoliasi yang mengandung asam salisilat atau asam laktat dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan menghaluskan permukaan kulit.

Selain itu, menjaga kelembapan kulit juga sangat penting. Menggunakan pelembap yang kaya akan bahan-bahan seperti gliserin, asam hialuronat, atau minyak alami seperti minyak kelapa atau minyak almond dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi penampilan kulit kasar.

Beberapa produk khusus juga telah dirancang untuk mengatasi chicken skin. Produk yang mengandung bahan seperti urea, asam laktat, atau retinoid dapat membantu melunakkan kulit dan mengurangi penampilan bintik-bintik.

Selain perawatan topikal, perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengurangi chicken skin. Misalnya, menghindari pakaian yang terlalu ketat dan mengurangi paparan kulit terhadap udara yang kering dapat membantu mengurangi gejala.

Dengan kombinasi perawatan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sehat, chicken skin dapat dikendalikan dengan efektif, memungkinkan kulit Anda untuk tampak halus dan sehat.

Namun, ada beberapa perawatan kulit yang bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi kondisi kulit tersebut, yaitu:

1. Lakukan eksfoliasi dengan lembut

Eksfoliasi atau pengelupasan kulit bisa menghilangkan sel-sel kulit mati dari permukaan yang menjadi penyebab keratosis pilaris.

Kamu bisa melakukan eksfoliasi dengan lembut dengan menggunakan loofah atau waslap kasar. 

Ingat, hindari menggosok kulit dengan kencang, karena bisa mengiritasi kulit dan memperburuk keratosis pilaris.

2. Oleskan krim untuk mengangkat sel kulit mati

Krim yang mengandung asam alfa hidroksi, asam laktat, asam salisilat atau urea bisa membantu melonggarkan dan mengangkat sel kulit mati. Mereka juga melembabkan dan melembutkan kulit kering. 

Tergantung pada kekuatannya, krim ini (eksfoliasi topikal) tersedia tanpa resep atau dengan resep dokter.

Dokter bisa memberitahu kamu tentang mana pilihan yang terbaik dan seberapa sering harus mengaplikasikannya. 

Namun, pastikanlah kamu menggunakan krim eksfoliasi tersebut persis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan. 

Pasalnya, mengaplikasikan terlalu banyak atau menggunakannya lebih sering daripada yang dianjurkan bisa menyebabkan kulit menjadi kasar dan teriritasi.

Bahkan ketika kamu sudah mengikuti petunjuk pemakaiannya, ada kemungkinan kulit kamu bisa menjadi terlalu kering atau teriritasi. Bila hal itu terjadi, hentikan penggunaan produk selama beberapa hari.

3. Gunakan krim pencegah folikel tersumbat

Selain krim untuk mengangkat sel kulit mati, kamu juga bisa menggunakan krim untuk mencegah folikel tersumbat.

Krim yang berasal dari vitamin A (retinoid topikal) bekerja dengan meningkatkan pergantian sel dan mencegah folikel rambut tersumbat. Tretinoin dan tazarotene adalah contoh retinoid topikal. 

4. Gunakan pelembab

Krim untuk mengatasi keratosis pilaris di atas bisa membuat kulit menjadi kering.

Karena itu, kamu dianjurkan untuk menggunakan pelembap sesudahnya.

Dermatologis merekomendasikan penggunaan krim atau salep bebas minyak untuk membantu mencegah pori-pori tersumbat. 

Gunakan pelembap setiap habis mandi atau ketika kulit terasa kering, dan setidaknya 2-3 kali sehari.

Selain itu, karena keratosis pilaris tidak bisa sembuh sepenuhnya, jadi kamu harus tetap menggunakan krim obat secara rutin agar benjolan tetap terkendali.

Sumber. Halodoc

2 komentar untuk “Bye-Bye Chicken Skin!”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X