Siapa yang Boleh atau Tidak Melakukan Skin Fasting?

Ada beragam istilah di dunia kecantikan atau beauty yang perlu kita ketahui termasuk skin fasting. Sesuai namanya, skin fasting adalah fase di mana kulit tanpa pemakaian sejumlah produk skincare untuk memberi waktu kulit beristirahat.

“Secara teoritis, skin fasting memungkinkan kulit berfungsi secara alami seperti yang dimaksudkan tanpa bantuan produk perawatan kulit (skincare),” kata dokter kulit bersertifikat Lindsey Zubritsky dikutip dari laman Byrdie.

Meskipun konsepnya cukup mudah, metodologi ini dapat bervariasi dari orang ke orang. “Seperti puasa yang berhubungan dengan makanan, mungkin ada berbagai tingkat seberapa banyak kamu tidak memakai produk perawatan kulit dan rentang waktu tertentu,” kata Karen Fernandez, pemimpin estetika di Skinspirit.

“Teorinya adalah membiarkan kulit membangun kembali lapisan stratum corneum untuk menumbuhkan kesehatan dan ketahanan kulit yang lebih baik. Ini juga bisa menjadi cara yang baik untuk mendeteksi produk yang menyebabkan iritasi, berjerawat, atau masalah kulit lainnya,” ujarnya.

Sekali lagi, skin fasting tidak harus menjadi penghapusan penuh produk perawatan kulit. Terkadang, ini bisa sesederhana menghapuskan satu produk untuk menguji apa yang paling cocok untuk jenis kulit. Mirip dengan diet eliminasi untuk melihat reaksi tanpa menyantap makanan tertentu.

Yang Perlu Melakukan Skin Fasting

“Mereka yang memiliki kepekaan kulit dapat mengambil manfaat dari skin fasting,” kata Fernandez. “Ini memberi waktu kulit untuk tidak menyerap bahan aktif yang dapat memicu peradangan.”

Menurut Fernandez, skin fasting lebih bermanfaat bagi mereka yang memiliki kulit kering. Begitu pula pemilik kulit berminyak dan rentan jerawat, namun mereka tidak akan mendapat manfaat skin fasting dengan cepat.

Sejumlah orang yang mengalami masalah dengan rutinitas perawatan kulit harian juga dapat memperoleh manfaat dari bentuk skin fasting dengan menghilangkan satu per satu produk pada satu waktu sampai penyebab iritasi kulit teridentifikasi.

“Siapa pun dapat mencoba skin fasting, terutama mereka yang merasa kulit mereka perlu reboot,” kata Natalie Aguilar, perawat dermatologis, estetika selebriti, dan pendiri N4 Skincare.

“Langkah ini sangat bermanfaat bagi mereka yang mengalami lebih banyak kekeringan atau iritasi dari biasanya,” ucapnya.

Adapun Fernandez biasanya merekomendasikan hanya memakai produk perawatan kulit dasar seperti pembersih wajah, pelembap, dan dan tabir surya saat skin fasting.

Yang Perlu Menghindari Skin Fasting

Pemilk gangguan kulit seperti eksim, jerawat yang tidak terkendali, rosacea, melasma, atau masalah kulit lainnya yang membutuhkan produk topikal wajib menghindari skin fasting, menurut dokter Zubritsky.

“Dianjurkan untuk berbicara dengan dokter kulit jika berencana skin fasting karena beberapa produk skincare tidak boleh dihentikan untuk pengobatan,” ujar Aguilar.

Efek Samping Skin Fasting

Efek samping skin fasting akan bervariasi tergantung pada jenis kulit, serta metode skin fasting yang kamu terapkan, sebagian atau seluruh produk. Contoh, jika kamu memiliki kulit kering dan menghilangkan pelembap, ini dapat memperburuk kekeringan.

Di sisi lain, mereka yang memiliki kulit yang rentan jerawat mungkin mengalami jerawat dan pembersihan kulit.

Pada akhirnya, skin fasting berhasil berdasarkan kasus per kasus. Metode ini bukan proses satu ukuran untuk semua, dan mendengarkan kulit Anda secara real-time adalah cara teraman untuk melanjutkan atau tidak skin fasting

“Jika seseorang ingin mencoba skin fasting, saya merekomendasikan perlahan-lahan mengambil satu produk pada satu waktu untuk melihat bagaimana kulit bereaksi,” kata dokter Zubritsky. Dan perlu diingat, skin fasting dalam arti ‘mendetoksifikasi’ kulit belum memiliki dasar fisiologis atau ilmiah.

sumber: Cantika.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *